SANG DARA
by : Merpati Pagi
Ketika kehangatan dengan lembut membelai dunia
saat itulah sang dara membuka sayap
membawa lampion yang mungkin harap
dia berjalan di udara seakan terbang
atau mungkin ya
Melewati beberapa senyum nyata dan transparant
dilihatnya pula barisan semut yang selalu bertabrakan
segerombolan pengetahuan bertegur sapa
dan bayangan yang senantiasa menari untuknya
Hinggaplah ia pada masa yang selalu tumbuh
beberapa srigala yang sedang memangsa buruannya
memberi ilmu baru
meski jadi pemburu atau buruan
pedang-pedang itu dia selipkan di balik sayap-sayap rapuhnya
Walau bertengkar dengan angin
sang dara harus kembali dengan makanan
makanan yang akan membuat bayangannya bertepuk tangan
meski hanya cacing angan, nanti
Namun tak dapat terpungkiri
Dia akan segera membawa mega berdangsa
dan menyuruh keabadian melambaikan tangan untuknya
tanda selesainya tugas sebagai arkeologi kehidupan
kicauan parau untuk sang dara yang lapar
tanpa membawa makanan
dan dengan kicauan merdu untuk sang dara yang
membawa makanan, meski angan
bersama senyum ikhlas berharap
menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari.
0 komentar:
Posting Komentar