Jumat, 05 April 2019

MEMAHAMI PERASAAN

hai cukup panggil aku D....


Di usia yang sudah cukup matang main-main masalah perasaan bukan hal yang menyenangkan. bukan karena tidak ada yang datang atau tak banyak yang sejalan, tapi kehati-hatian untuk menemukan yang tepat dan tak terjadi patah hati yang mulai menjadi prioritas.

Di saat seperti ini cukup sulit memahami perasaan yang silih berganti datang. Terutama memahami seseorang yang tiba-tiba muncul di kehidupan kita. Seakan meyakinkan bahwa dialah sepertinya "orangnya". Tapi kemudian timbul tenggelam, padahal sudah menciptakan rindu di hati. Yah.....rasa ini adalah rasa paling membuat sengsara, rindu pada sesuatu yang tak termiliki. 
Tapi bagaimana ya....sekarang bukan waktunya untuk saling memiliki dalam status pacaran sih.

Bukankah kita terlalu matang untuk status itu...

ya ...gak harus langsung nikah juga...
yang dicari sekarang mungkin adalah sebuah "komitmen", apapun statusnya jika komitmen telah benar-benar tercipta, meski LDR beda negara, dekat dengan beberapa wanita/pria, jarang berbicara dan tlp atau harus berapa lama saling menunggu. Tidak akan ada yang menjadi masalah

(www.google.com)

tapi bukankah itu sulit ?...
ya...tentu sulit dalam memahami perasaan seseorang....kita bukan peramal yang selalu tepat memahami setiap perasaan, tapi hanya itu usaha terbaik dalam mencari seseorang yang nanti dapat memberi arti dalam kehidupan. 
Banyak orang yang memiliki komitmen besar, tapi bersifat pasif atau rasa cintanya tertahan hanya diperasaan. itulah kadang yang membuat bimbang.
kemudian muncul pertanyaan "sebenarnya beneran suka gak sih?"...."harusnya ada pengorbanan dong?"....."kenapa harus aku saja yang berjuang?".......
dan kemudian "komitmen" kita yang mulai goyah.....
jika kita berhenti.....maka selesai

Teman... jika semua orang bersikap seperti itu, bukankah akan ada sepercik penyesalan nanti.....
ayolah...pahami perasaan kita, kita telah cukup matang dengan hal ini. Tanyalah kembali perasaanmu apakah "dia" orang yang benar-benar kamu inginkan, orang yang layak bersanding denganmu dan orang yang bisa membuat dirimu merasa lebih baik.
Maka berjuanglah, jujurlah, tidak ada yang salah....siapa tahu dia juga menunggumu. Percayalah perasaanmu terkadang benar.

THANKS

Sabtu, 03 Oktober 2015

Golongan Darah A

apa kabar, kali ini aku lagi ingin menulis tentang sifat-sifat golongan darah A nih....berhubung golongan darah aku juga A hehe...
oke berikut merupakan beberapa sifat si A yang aku ambil dari kehidupan aku sendiri sama buku tulisan Abang Park Dong sun seri ke dua....cekidot

  • anak-anak dengan golongan darah A biasanya ketika disuruh menggambar pada buku gambar kebanyakan akan membuat garis tepi terlebih dahulu baru mulai menggambar
  • kebanyakan anak bergolongan darah A bersifat pasif, maka untuk ortu penting untuk mengajarkannya rasa percaya diri sejak dini
  • biasanya depresi binggo saat nilai keluar dan tidak sesuai harapan
  • dalam hal percintaannya, golongan darah ini sering terjadi "Cinta tak terungkap" 
  •  berusaha terlihat cool atau se-perfect mungkin kalau di depan orang yang dia sukai
  • dalam hal menulis buku harian, golongan darah A selalu berhati-hati dan menulis dengan sungguh-sungguh gambaran hatinya. tak jarang golongan darah ini memiliki susunan kata yang indah ketika dituangkan dalam buku hariannya.
  • cara menulis buku harian kebanyakan rapi dan dihias, entah itu dengan bulpoin yang berbeda warna, stiker bahkan tempelan-tempelan lucu
  • mereka tipe golongan darah yang sangat peka terhadap perasaan, jadi kebanyakan mereka bukanlah tipe orang yang salah menempatkan emosi (moody). karena mereka tahu dimana, bagaimana dan pada siapa seharusnya bersikap
  • golongan darah A mudah sekali terkena demam panggung, namun dengan cepat mereka akan bisa menguasainya dan dengan sikap pengontrolan diri yang baik, tak jarang penampilannya sukses
  • kalau ada golongan darah A yang suka nonton "One piece nih", menurut survei yang aku lakuin sih kebanyakan suka sama karekter yg cool gitu. contoh nih: aku suka sama si zoro n si law hehehe
Segitu aja yg bisa aku rangkum dari buku park dong sun. Tetapi benar tidaknya tetap keluarga dan lingkungan sekitar memiliki pengaruh besar terhadap kepribadian. Jd tidak bisa dipastikan 100% benar.....tetapi 60% penelitian memiliki kecocokan.

Thanks

Senin, 31 Agustus 2015

MMA (Mastitis Metritis Agalactia)

oke..sekarang aku sudah jadi mahasiswi kedokteran hewan nih...sekarang blogku ku ubah agak science dikit ya..haha
sekarang aku mau ulas tentang MMA, kenapa?

penyakit ini sangat penting diketahui, terutama untuk peternak babi karena ini penyakit yang sering banget muncul pada babi, oke cekidot !!!
ini aku dapat dari beberapa referensi dan penjelasan dosen di fakultasku (FKH UGM)

Mastitis merupakan keradangan yang terjadi pada ambing, metritis adalah radang pada myometrium sedangkan agalactia adalah tidak keluarnya air susu dari ambing atau kelenjar mamae.
MMA merupakan sindrom penyakit yang menghasilkan kematian anak babi akibat kelaparan dan peningkatan kerentanan terhadap penyakit saat lahir.
Mastritis, metritis dan agalactia (MAA) adalah sindrom yang kompleks dari etiologi yang terjadi pada 1-3 hari setelah Induk babi melahirkan.  Induk babi dipengaruhi oleh faktor predisposisi, yaitu kebersihan yang buruk saat melahirkan, kelebihan berat badan dan pemberian pakan sesaat sebelum melahirkan (Wiliamson,1993).
E. coli dan Klebsiella pneumoniae adalah patogen utama yang menyebabkan mastitis infeksius. Streptococcus spp. dan Staphylococcus spp. juga telah diisolasi, tetapi seringkali juga dapat diisolasi dari kelenjar yang sehat tanpa perubahan patologis. Pelepasan prolaktin dan oksitosin dapat dihentikan oleh stressor dan toksin bakteri seperti E. coli (Radostits, et al., 2006).
Faktor stress yang berupa puasa sebelum melahirkan, hingga terjadi penurunan kadar glukosa darah secara signifkan juga mendorong terjadinya agalaktia. Stress yang berupa pemberian pakan berlebihan, hingga kekenyangan, dan bentuk pakan yang terlalu halus juga merupakan faktor predisposisi agalaktia (Subronto, 2004).
Faktor keturunan juga berperan dalam kejadian agalaktia. Ada hubungan dengan sifat individual babi yang rentan stress (stress-susceptible) dan tahan stress (stress-resistant) (Subronto, 2004).

terus gimana ya kok penyakit ini bisa terjadi ?

Ada banyak penyebab dari MMA, yang menyulitkan diagnosis dan evaluasi klinis. Bentuk klasik dianggap sebagai bagian dari kompleks MMA, PPDS  bukan sebagai patologi yang lebih luas. Dengan demikian, MMA pada dasarnya adalah sebuah subtipe dari PPDS, mungkin yang paling parah gejala klinisnya tetapi juga yang paling umum terjadi. Infeksi pada kelenjar susu yang lebih sering sekunder, dan banyak mikroorganisme telah diidentifikasi, termasuk Escherichia coli, Klebsiella spp, spp Enterobacter, Citrobacter spp, Staphylococcus spp (misalnya, S epidermidis), dan Pseudomonas aeruginosa. Semua mikroorganisme tersebut umum ada tersebar di lingkungan (Aiello, 1998).

Bukti menunjukkan bahwa lipopolisakarida (LPS) endotoksin, bagian dari dinding sel bakteri semua negatif-gram, berperan dalam timbulnya kasus. Endotoksin bakteri dapat diserap oleh rahim (misalnya, endometritis atau metritis), kelenjar susu (misalnya, mastitis multiglandular akut), atau usus (misalnya, konstipasi sebagai akibat dari pakan babi yang diletakkan di tanah dapat mengakibatkan pertumbuhan berlebih bakteri dan berikutnya penyerapan endotoksin oleh usus) dan menyebabkan endotoxemia. Identifikasi sumber endotoksin bakteri sangat penting untuk menentukan pendekatan yang terbaik untuk pencegahan (Aiello, 1998).

Sekresi kolostrum ditentukan oleh keseimbangan hormon yang kompleks. Endotoksin LPS menekan pelepasan prolaktin (hormon utama yang terlibat dalam inisiasi laktasi) oleh hipofisis anterior, penurunan hormon tiroid dalam darah, dan meningkatkan konsentrasi kortisol. Perubahan ini mempengaruhi produksi dan sekresi kolostrum dan susu. Padahal, kolostrum adalah sama pentingnya untuk konten energi dan untuk imunoglobulin. Setiap penurunan jumlah kolostrum yang dikonsumsi akan mengakibatkan konsekuensi untuk babinya seperti diare, kelaparan, dan pertumbuhan yang buruk. Penyebab lain hypogalactia umum yang harus dipertimbangkan adalah mastitis multiglandular akut, ambing dan kelainan puting, hypocalcemia (jarang pada babi), dan akut (agalactia) atau kronis (hypogalactia) ergotism (jarang dalam prakteknya). Turunan ergot menekan pelepasan prolaktin. Faktor risiko adalah babi yang stres dan dengan kondisi yang mengarah pada multiplikasi bakteri dan endotoxemia berikutnya, faktor tersebut banyak dan dihubungkan dengan entitas yang berbeda (misalnya, cystitis, metritis, vaginitis, konstipasi, mastitis, dll) (Aiello, 1998).

Faktor dari stress sendiri pada induk babi yang mungkin disebabkan karena kandang babi yang memiliki suhu yang tidak sesuai dan disebabkan keadaan kandang yang tidak nyaman menyebabkan terjadinya keluarnya hormon cortisol dan epinephrin sehingga hormon tersebut akan memblokade kerja dari oxytocin. Terjadinya MMA sendiri dapat terjadi secara bersama – sama dikarenakan adanya Septicemia yang bisa dikarenakan dari mastitis atau mastitis sehingga terjadilah sindrom MMA (Cowart, 1995).
 
Sekarang ini nih yang perlu diperhatikan oleh peternak babi, yaitu gejala gimana nih ?

-     depresi, gelisah ketika sedang menyusui dan melemahnya kondisi anak babi
-     demam pada induk babi 39,5-41°C
-     agalaktia (tidak keluarnya air susu) muncul saat partus atau dalam waktu 72 jam   postpartus
-     terkadang terlihat adanya leleran purulen dari vagina
-     terjadi peradangan pada ambing, bengkak, panas dan memerah (Taylor,2004)


terus yang paling penting nih...penanganan !!!
 

Penanganan bagi induk :
1. Pemberian oxytocin 30-50 IU secara intra muscular atau subcutan. Pemberian oxytocin ini bertujuan untuk menginisiasi milk let down.
2. Pemberian estrogen (misalnya estradiol benzoate), bertujuan untuk menaikkan prolaktin dari pituitary sehingga meningkatkan produksi susu.
emberian oxytocin dan estrogen secara bersamaan:
Oksitosin merangsang otot polos uterus dan kelenjar mamae. Membran sel otot polos terpolarisasi. Penurunan potencial membran selalu menyertai kontraksi uterus. Hubungan dengan pemberian estrogen yaitu estrogen dalam tubuh cukup maka oksitosin dapat bekerja dengan optimal untuk kontraksi uterus untuk mengeluarkan cairan pululen dalam uterus akibat metritis. Begitu juga pada kelenjar mamae. (Syarif, 1980)
3. Pemberian corticosteroid dengan interval 12-24 jam, tujuan dari pemberian ini adalah untuk mengurangi keradangan.


4. Pemberian antibiotik, sebaiknya dilakukan uji sensitivitas untuk menentukan jenis antibiotik yang tepat sesuai dengan agen penyebabnya.

sudah sampai sini saja teman...yang aku tahu sampai segini jika ada yang lebih cool bisa share juga bro hahaha...bye-bye



Senin, 30 Juni 2014

Aku Dan Vetpagama di Goa Jomblang Yogyakarta

Jomblang, merupakan nama gua vertikal yang terletak di daerah Gunung Kidul Yogyakarta. Goa ini memiliki ketinggian 40 sampai dengan 80 meter dan terdapat hutan purba yang rapat di dasarnya.  Karena keunikan dan keindahannya, saya dan teman saya pun memilih dikjut pertama kami di gua ini. Kami berangkat dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM pukul 19.45 WIB. Perjalanan menuju tempat tujuan pun tak mulus, kami harus melewati jalan yang cukup sempit, terjal dan gelap karena kebetulan kita berangkat pada malam hari. Perjalanan ke goa Jomblang memakan waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai di tempat tujuan. Mungkin sudah menjadi hukum alam, semakin sulit dijangkau dan semakin besar  pengorbanan akan berbanding lurus dengan hasilnya. Kami tiba di Resort Jomblang Cave tepat pada pukul 21.56 WIB. Karena sudah terlalu larut kami pun bersiap-siap untuk beristirahat di pendopo yang telah disediakan.
Kami bangun pukul 03.30 pagi dan bersiap untuk bersih-bersih badan. Setelah itu kami mulai mengecek semua alat dan tali yang akan digunakan untuk caving. Tuntas pengecekkan, kamipun bergegas untuk sarapan dan dilanjutkan memakai baju yang digunakan untuk caving atau biasa disebut coverall, helm dan sepatu boot. Pada pukul 07.30 pagi, kami mulai berjalan kaki dari pendopo menuju tempat yang akan digunakan untuk turun. Pemandangan hijau yang indah menyambut kedatangan kami, namun besarnya mulut goa yang menganga sedikit membuat saya deg-degkan. Petualangan menuju perut bumi pun dimulai. Karena beberapa hal yang perlu dipertimbangkan kami mengambil jalur dengan lintasan terpendek atau biasa dikenal dengan jalur VIP. Kami mulai membuat engker dan memasang tali pada jalur tersebut. Kira-kira 15 meter pertama dari teras jalur VIP ini merupakan slope yang masih bisa ditapaki oleh kaki. Setelah itu dilanjutkan dengan turun secara vertikal dengan tali kira-kira sepanjang 20 meter untuk sampai di dasar gua.
Tepat pukul 12.30 siang, kami semua sudah berada di dasar gua Jomblang. Setelah beristirahat sebentar, kami melanjutkan perjalanan untuk menyusuri indahnya goa Jomblang. Hutan yang tumbuh di dalamnya ternyata memiliki beberapa tumbuhan yang langka, ada yang bilang itu merupakan tumbuhan purba yang sudah punah. Di sini terdapat tumbuhan yang menyerupai daun seledri  besar dan juga terdapat tumbuhan cabe berwarna merah dengan ukuran yang cukup besar juga. Sambil menelusuri hutan di Goa Jomblang, kami pun dibekali kompas, kompas klino dan meteran untuk melakukan mapping. Mapping adalah cara bagaimana kita mendapatkan gambaran bentuk gua dengan melihat sudut derajat, ukuran serta kemiringannya, dan itu merupakan salah satu tugas dari dikjut kami ini.
Pengalaman pertama memasuki goa Jomblang ini gelap, lembab dan cukup berlumpur sehingga membuat kami agak kesulitan melangkah. Karena mulai masuk ke dalam semakin gelap, kami pun hanya mengandalkan headlamp untuk membantu penglihatan dan juga mapping. Tak hanya itu, karena ukuran goa yang sangat lebar membuat kami kewalahan dalam melakukan mapping, namun hal itu tidak menyurutkan niat kami untuk menjelajahi indahnya dunia perut bumi tersebut.
Ternyata waktu berjalan lebih cepat dari pada penelusuran kami. Jam sudah menunjukkan pukul 15.30 sore, akhirnya kami sudahi perjalanan kami. Sebenarnya kami masih ingin menuntaskan perjalanan kami sampai di dasar goa grubbuk, yang katanya terdapat aliran sungai yang cukup deras dan keindahan cahaya surga yang tak terbantahkan. Jomblang dan Grubbuk di hubungkan dengan sebuah lorong sepanjang 300 meter menurut sumber disalah satu media cetak. Aneka ornamen cantik turut menghiasi sepanjang lorong ini. Namun karena saat ini merupakan musim penghujan, membuat kami mempercepat langkah untuk naik ke atas agar tidak terlalu sore dan disambut oleh air hujan. Meski kecewa tidak sampai Grubbuk namun kita senang, karena setidaknya sudah menjelajahi hutan dan sempat melihat cantiknya ornamen di lorong goa.
Semua anggota yang ikut turun ke goa sampai atas sekitar pukul 17.45 sore menjelang maghrib. Rasanya capek dan perut mulai bergemuruh. Secepatnya kita langsung membersihkan badan, setelah itu anggota yang masih tinggal di atas dan tidak ikut turun telah mempersiapkan hidangan yang luar biasa. Kami pun menyambut santapan spesial itu dengan senang hati. Setelah makan kita langsung packing dan mengecek peralatan kembali. Kemudiaan pada pukul 19.25 malam, kita pamit pada penjaga resort dan kepala dukuh yang telah memberi izin kami. Setelah itu langsung menuju FKH UGM tercinta. Sungguh perjalanan dikjut yang luar biasa dan tentunya tak memberikan rasa kapok untuk menelusurinya kembali.

 

MERPATI PAGI Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon | Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template